Minggu lalu ziarah ke makam kedua orang tua suami (ayah dan ibu mertua). Keduanya telah tiada sejak suami usia 12th. Sedikit ku kutip pekuburan atau makam-makan di Jepang tidaklah seram seperti yang sering saya lewati. Namun kini, pekuburan di Indonesia juga semakin rapi.
Pemakaman di Jepang adalah pemakaman kremasi, hampir bisa dikatakan wajib di terapkan pada setiap pemakaman dan di atur oleh undang-undang. Pemakaman kremasi dilakukan bukan karena alasan agama, namun lebih banyak faktor lain diluar agama salah satunya adalah karena peraturan dan perizinan.
Hal ini disebabkan karena, pemakaman kremasi di anggap sebagai solusi terbaik mengatasi masalah sanitasi dan kesehatan, menjaga kebersihan air tanah serta alasan klasik pada setiap negara maju, yaitu penyempitan lahan. Alasan inilah yang mungkin membuat aturan tentang pemakaman diatur secara ketat dengan undang-undang.
Harga lahan sangat mahal, pun harga pemakaman. Harga standard rata-rata untuk biaya pemakaman 2,5 juta yen, kalau dirupiahkan dengan rate 100 yen, berarti 250 juta rupiah.. wow ... mungkin sekarang malahan jauh lebih mahal lagi ... oh no...
o haka Ayah & Ibu Mertua
Tapi tidak ada kendala atau masalah bagi penganut agama Kristen. Karena hampir semua pemakaman cara Kristen juga meggunakan sistem kremasi. Perbedaannya hanyalah pada ritual dan bentuk makam. Penganut agama Kristen dominan di pulau Kyushu atau wilayah Nagasaki.
Sedangkan untuk pemeluk agama Islam sedikit mendapat pengecualian alias seperti pemakaman di Indonesia. Dan berada di wilayah Yamanashi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar