Sabtu, 16 Maret 2013

Dalam Perkawinan Antar Bangsa

Sahabat kecilku menilai kalau menikah dengan WNA itu enak, ibarat memperbaiki keturunan, dan ekonomi terutama. Teman kecil ini memintaku untuk sedikit berbagi pengalaman. Sebenarnya, sedikit keberatan, tapi tak mengapa bila ada hikmah atau hal yang bisa dipetik untuk bahan pertimbangan atau sekedar pengetahuan.
 
Dalam pernikahan antar bangsa, sangat rumit pengurusannya, harus tahu hukum dan aturan negara. Faktor utama para pelaku perkawinan campur sebaiknya 'mapan' mental dan materiil, karena harus melalui birokrasi yang memerlukan waktu, uang, tenaga, dan pikiran.
 
Hal yang penting harus di ketahui oleh calon para pelaku perkawinan antar bangsa, karena berkaitan dengan hukum dan birokrasi, sehingga calon maupun para pelaku perkawinan antar bangsa lebih mempersiapkan diri, lebih mengerti dan matang pengetahuannya. Dengan demikian, mereka tidak menghadapi permasalahan dan penyesalan di kemudian hari.

Perbedaan budaya, gaya hidup, pola pikir, bahasa, dapat diatasi koq, dengan cara lebih banyak belajar beradaptasi dan toleransi satu dengan yang lainnya. Tidak semua WNA itu kaya, mapan ekonominya loh, jawabku pada teman kecil. Mereka juga sama halnya seperti kita-kita, bekerja dan berusaha.
 
Duh, lebih baik saya mundur teratur deh, mba, jawabnya. Eit.. tidak sampai disini dulu, masih harus di lanjutkan, setelah melangsungkan pernikahan dan dicatat oleh Pegawai Pernikahan, maka Akte Pernikahan yang telah diperoleh sebaiknya di legalisir di Dept Kehakiman dan Dept Luar Negeri dan langsung di daftarkan di kedutaan negara asal calon suami, sehingga pernikahan antar bangsa tersebut diakui dan dianggap sah secara International.

Tidak usah khawatir, perwakilan luar negeri di Kedubes siap membantu anda-anda yang akan melangsungkan pernikahan antar bangsa, jawabku, seperti sedang seminar aja ya ..
Banyak sekali urutan-urutan bila di jabarkan satu per satu, nanti mubeng deh bacanya .. hehe ..

Pengurusan dokumen kami bagi tugas, karena tidak mencampur-baurkan urusan pribadi dan kantor. Semua saya dan suami persiapkan bersama-sama, tanpa menggunakan jasa agency. okay teman, sekelumit pengetahuan kami. Semoga dikau paham, jangan menilai WNA dan WNI yang menikah itu, tidak ada rintangan atau kesulitan.

Kami satu label dari Toshiba. Suami Toshiba Head Office Japan. dan saya, Toshiba Indonesia.

Cheers

2 komentar:

  1. siiiipp Nia.
    Toshiba oke ya, mempersatukan 2 hati.

    BalasHapus
  2. Tuhan yang mempertemukan. Kami hanya melanjutkan.

    BalasHapus