Minggu, 17 Juni 2018

Kisah Abang Go-Jek

Go-Jek moda transportasi berbasis roda dua yang menjamur di pelosok Jabotabek. Akhir-akhir ini mau tidak mau saya menggunakan jasa go-jek untuk mempersingkat perjalanan di Jakarta yang super-duper macet.
 

Kisah pertama;

Setelah abang go-jek tiba di pintu masuk, beliau terkejut, peta tujuan dari RS Siloam ke RS Gandaria.
Abang go-jek .. Bertanya kembali, Ibu benarkah ke RS?
Saya .. Ia benar Pak. Tolong yo Pak..jawabku singkat.
 
Setelah memastikan helm, masker..cuss..jalanan belum begitu padat, masih sore.
Siapa yang sakit, tanyanya..kk saya kena demam berdarah yang bersamaan tetapi beda Rumah sakitnya.
Seketika abang go-jek terdiam, ibu mengingatkan akan anak gadis saya, kembali kepangkuan-Nya karena kena DB. Paru-paru sudah tersiram cairan, kunjungan tamu bukan sebuah senyuman tapi tangisan. Meninggal dalam pangkuan saya bu. Si bapak sesekali menggelengkan kepala menahan sesaknya di dada, karena kesedihan.

Insya Allah akan menjadi tabungan bapak dan ibu kelak. Ikhlas kan Pak tanya ku kembali. InsyaAllah bu..hanya teringat saja bu..jawabnya lirih.
Kurang lebih 15 menit sudah sampai RS Gandaria, maafkan mengingatkan kembali kisah haru bapak..ucapku. Semoga kembali sehat dan berkumpul sebelum hari raya, doanya.

Kisah kedua;

Seperti biasa gojek kembali menjadi andalan tuk mempersingkat waktu menuju siloam. Setelah mematikan helm dan masker..si abang gojek yang ramah, siapa yang sakit bu.. membuka perbincangan.

Dalam perjalanan yang cukup lancar, karena libur lebaran kami sedikit bertukar cerita, bersyukur  ibu masih ada orang tua tuk berbagi cerita. dua tahun lalu ortu saya telah tiada. Tak ada yang seru, apalagi mau bercerita kisah hidup..sambungnya. Mudik tak ada biaya, menyambung kembali ceritanya.

Tak sempat bercerita, hari ini cukup menjadi pendengar kisah hidup. Kurang lebih 12 menit Sudah tiba di siloam. Semoga lekas sehat doanya. Amiin..terima kasih sampai dengan selamat..jawabku.


Sore kembali ke Gandaria ..gojek pun sudah siap mengantarkanku..tetiba abang gojek pagi mengantarku, menyapa .. sudah pesan ibu? tanyanya..aku terkejut..oh si Bapak..Sudah Pak. hati-hati bu..doanya..

Mari bu..ucap mas gojek yang siap mengantarkanku ke RS gandaria..masih muda dengan N-Max barunya, rasanya sedikit nyaman tuk seusiaku. Dan mulai membuka perbincangan..ibu kenal bapak gojek tadi? Oh abang gojek yang menyapa tadi, beliau tadi pagi yang mengantarkanku ke Siloam mas, jawabku.

Kisah ketiga ...

Mas N-Max..ibu sepertinya mudah berkomunikasi? buktinya sampai bapak gojek mengenali ibu ucapnya, saya kira tetangga atau saudara. Oh bukan mas, kenal lewat perjalanan gojek aja, selebihnya tak ada ikatan apapun, jawabku kembali.

Alhamdulillah beberapa hari ini bolak-balik Gandaria-Siloam perjalananku di mudahkan oleh gojek online, demikian mas juga terima kasih telah mengantarkanku sampai dengan selamat. Semoga berkah dan hati-hati dalam perjalanan ucapku kepada mas gojek.

Masnya malah terharu, masyaAllah ucapnya doa terindah ibu dan semoga kembali kumpul sebelum hari raya. Amin jawabku kembali.

Dengan senyumnya yang ramah, si mas membungkukkan badan kepadaku, tanda terima kasih atas salam hormatnya.

Sepenggalan kisah singkatku beberapa hari dengan abang gojek online, terima kasih atas kenyamanan dan keselamatan sampai di tujuan dengan selamat. Sukses untuk ketiga abang gojek.
Kita hanya saling sawang-sinawang bahasa yang ku tahu..siapa pun memiliki kisah hidup..benar tak?

salam gojek online..salam keselamatan..

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar