MuDiK Mulih Di Kampung atau mulih disek, mulai semarak di penghujung ramadhan atau menjelang hari raya karena indentik dengan tradisi tahunan di Indonesia sebagai moment untuk berkumpul atau silaturahmi dengan sanak saudara dan tentunya sowan dengan orang tua.
Kebahagiaan berkumpul dengan orang tua di hari raya adalah moment terindah dalam hidup. Namun pengalaman pahit menjadi pertimbanganku ditahun berikutnya. Kekhawatiran kembalinya ke ibu kota harus berdesak-desakan dan sulitnya mendapatkan tiket, terlebih bagi seorang wanita sepertiku.
Lain dulu lain sekarang, moderenisasi mulai merambat ke kampung dengan adanya ponsel dan telepon rumah dengan kartu ceria bisa membantu berkomunikasi untuk bersilaturahmi dengan orang tua. Dan mudik bisa kami diskusikan setelah suasana lenggang. Walau sowan sedikit tertunda, namun kenyamanan dan keselamatan lebih utama.
Setiap orang punya kenikmatan tersendiri dalam menyikapi Mulih Di Kampung untuk bersilaturahmi. Kini sudah beragam, baik dengan roda dua, roda empat, bus, kereta dan pesawat, bahkan terkadang bajaj pun tak patah arang, masing-masing memiliki pengalaman yang unik dan seru. Leburkan khilaf di hari raya, mohon di bukakan maaf yang pernah tertunda.
hei pulkamnya kemana ?
BalasHapushei juga.. ke Jateng
BalasHapus