Minggu, 01 Agustus 2010

Karir Ibu Rumah Tangga

Di balik kesuksesan seorang suami, ada istri yang paripurna mendampingi. Di balik keberhasilan seorang anak, ada seorang ibu yang patut dikagumi. Di balik kebahagiaan rumah tangga ada istri dan ibu yang ikhlas dan penuh cinta kasih.
Apakah realita, seindah kalimat tersebut? Seberapa jauh profesi ibu rumah tangga di hargai?

Apakah menjadi ibu rumah tangga bukan profesi? Kenapa ada istilah wanita karir dan tidak diikuti bapak karir? Apa maksud wanita berprofesi ganda untuk mereka yang menikah sekaligus bekerja di luar rumah? Mengapa peran ibu rumah tangga di anggap remeh sementara peran wanita karir bertabur pujian dan penghormatan? Bagaimana “ job description “ ibu rumah tangga! Bergelar insinyur, alumni universitas ternama, kok menthok di DPR [baca: DaPuR]?

Berapa jam dalam sehari waktu kerja seorang ibu rumah tangga? Nyaris 24 jam! Berapa UMR [Upah Minimum Regional] yang biasa dibayarkan untuk seorang pekerja? Siapa yang sanggup membayar kerja full day tersebut. Apalagi dengan background pendidikan tinggi, idealnya standar gaji berelasi linear pula.

Andaikan, ibu rumah tangga ditasbihkan sebagai karir. Diberi reward berupa gaji dengan standar UMR, masihkah ia menjadi lapis kedua pilihan kerja kaum wanita? Mampukah para suami menggaji istri? Yang kerjanya melampaui masa kerja mereka? Dengan beban kurang lebih sama? Berapa gaji yang pantas untuk karir ini.

“Ibu saya hanyalah seorang ibu rumah tangga saja”, betapa begitu miris kata “ hanyalah” tersebut. Seakan sebuah keterpaksaan, keterbatasan dan rendah nilai. Justru di tangan seorang wanita yang menganggap anak dan keluarga sebagai proyek penelitian berkesinambungan, sehingga ia curahkan waktu dan tenaganya untuk mereka itulah, akan terbentuk anak-anak yang sholeh dan cerdas, serta seorang suami yang sukses sebagai pemimpin dan pencari nafkah.

Jaman sudah modern telah menggiring wanita untuk berlomba-lomba keluar rumah. Meninggalkan karir ibu rumah tangga yang tidak bergaji berupa materi dan terkadang minus ucapan terima kasih, bahkan dianggap rendah karena tidak perlu pendidikan dan keahlian.

Karir ibu rumah tangga terlalu agung untuk disejajarkan dengan materi [gaji]. Saya kutip dari majalah “ Paras ” beberapa tahun silam. Mengingatkan saya pada suami yang selalu memberi ucapan terima kasih, setidaknya dari orang yang tersayang. semoga para Ibunda dimana saja demikian halnya, paling tidak dari orang yang terdekat dengan kita.

Berbahagialah menjadi ibunda, istri, wanita yang menjadi aurora diseluruh rumah, tempat tinggal keluarganya.

3 komentar:

  1. Ibu rumah tangga adalah pekerja yang giat dan mampu bekerja keras mendidik anak-anak sekaligus juga menyenangkan hati sang suami.
    Tidak pernah ada kata mudah untuk pekerjaan2 di atas.
    Semoga Allah SWT memberi ridhaNya yang luas kepada para ibu di dunia.

    BalasHapus
  2. menurut saya, profesi ibu rumah tangga induk dr semua profesi yg ada di dunia ini.
    **ibu mengajarkan segala macam yg kemudian disebut dng manajemen itu.. :)

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas komennya. Dan benar adanya.

    BalasHapus