Kamis, 20 Juni 2013

Hatiku ada disana, kota kepulangan

Masihkah aku rindu kepada Indonesia?
Jika sengaja aku berlupa, bukan berarti aku lupa segala.

KPK [ Kapan Pulang Kampung] .... ?

Tak kenal maka tak sayang, walau aku menyukai kebudayaan negeri ini (Japan). Nyaman, sejuk, tata kota yang apik, bersih, keramah-tamahan penduduknya. Tapi jangan berharap bisa bertelanjang kaki bila musim dingin tiba.

ah, bapak tua, penjual ubi bakar, imooooo .. terdengar lewat speaker dengan mobil pick-up nya. Ya, di Jakarta si abang ubi, dengan suara khasnya, kacang rebus .. ubiii! tok tok!

Kemanapun aku pergi
Ke ujung duniapun
Ke Jakarta aku kembali
Rinduku untukmu pasti

Sebenarnya sedikit terusik dengan pertanyaan, kapan balik ke Indonesia?
 
Berbagai sarana dan prasarana harus di persiapkan. Kembali ke tanah air tidak semudah membalik telapak tangan. Seandainya pihak penanya dalam posisi saya, tentunya menjadi beban mental bagi dirinya. Tapi bagi saya itulah kebiasaan orang Indonesia, hal-hal yang bukan urusannya menjadi hal yang biasa.

Kepindahan dari satu negara ke negara lain atau pun ke negara sendiri bukan perkara yang mudah. Hal yang utama tentunya keluarga, keimigrasian yang tidak mudah. Sebagai penjamin keluarga saat tinggal di wilayah Indonesia. Surat perizinan, pengiriman barang rumah tangga, pekerjaan harus benar-benar di matangkan. Harus tahu payung hukum yang sah.
 
Aku bukan pahlawan devisa, pulang dengan membawa gunungan harta. Aku kembali ketanah kelahiran, tanah air tempat akhir menutup mata. Setelah sekian tahun kaki ini melangkah, melanglang-langlang di negeri impian dengan keluarga.

Aku kangen kepada seruan adzan memanggil umat bersembahyang. Itulah yang tak ada diluar negeri ini. Apa yang membuat aku ingin pulang? Hatiku ada disana, kota kepulangan.

Ke Jakarta ...       
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar